Jumat, 29 Januari 2021

Trik dan Tips Sukses sebagai Public Speaker

   
Beberapa trik dan tips agar sukses membawakan suatu acara, dikupas tuntas dalam penyampaian materi Belajar Berbicara PGRI malam ini oleh Edhi Sirupang dan co-host Agus Sampurno.  Bagi masing-masing public speaker tentu memiliki pengalaman tersendiri,  yang mungkin berbeda dengan pengalaman public speaker yang lain. Bagi seorang guru ketika harus berbicara di depan umum atau di forum atau ruangan yang bukan ruang kelas, terkadang tidak maksimal atau kurang berani tampil, meski kesehariannya sudah terbiasa berbicara dengan anak didiknya di depan kelas. Sebenarnya, seorang guru tidak hanya motivator saja, tapi juga entertain. Trik dan tips yang dibagikan agar bisa membawa dan menarik perhatian audience, penampilan yang mengesankan dan persiapan apa saja yang dilakukan antara satu public speaker dengan public speaker lainnya, tentu berangkat dari jam terbang dan pengalaman yang mereka miliki.
    Malam ini beberapa tips yang dipaparkan antara lain : persiapan yang baik, menguasai materi, relaksasi tubuh dan relaksasi suara, memberi kesan pertama positif, melakukan NLP (neurologi potensi) sedehana, posisikan kehadiran kita sama seperti audience, serta suara jelas dan bertenaga. Bagaimana agar suara kita jelas dan bertenaga? Kita bisa melakukan latihan vokal, latihan pernafasan dan latihan berbicara. Artikulasi harus jelas (lafal a, i, u, e, o nya) dengan latihan membaca skrip/materi dengan bersuara. Ini bertujuan untuk menghindari slip tongue (kesleo lidah atau ribet) dalam pengucapan. Dalam mengelola suara, selain artikulasi jelas, juga harus diperhatikan intonasi, aksentuasi/penekanan, pemenggalan kalimat, kecepatan berbicara dan volume suara.
   Berikut ini pernak-pernik  permasalahan yang sering kita hadapi dalam dunia public speaking. Dikemas dalam tanya jawab dan cerita pengalaman serta dijelaskan oleh narsum.
  • Bagaimana saat membawakan acara, tiba-tiba kita membuat kesalahan? Cara yang bisa dilakukan adalah berhenti sejenak, tenangkan diri, minta maaf lalu fokus kembali. Jangan terus berbicara saat kita sadar bahwa kita melakukan kesalahan. Karena kalau kita biarkan dan terus berbicara, bisa jadi menimbulkan salah persepsi dan kita bisa mengulang kesalahan yang sama.
  • Bagaimana menciptakan "smiling voice" saat presentasi? Kita hadirkan hati yang gembira, senyum yang kita pancarkan pada aura wajah kita. Dengan demikian kita dapat mengeluarkan smiling voice atau kata-kata yang sejuk. Bila kita punya masalah di rumah atau masalah yang lain, jangan dihadirkan atau ditampakan di hati. Kita tetap harus memberikan penampilan yang prima tanpa masalah.
  • Nah..bagaimana kalau kita ditunjuk sebagai pembawa acara tapi berpasangan dengan orang lain? Tentu beda ya dengan saat kita solo sebagai MC. Tujuan utama dari seorang MC atau public speaker adalah mampu menggiring acara dari awal sampai selesai dengan baik dan apa yang dikehendaki panitia terpenuhi. Untuk itu, bila ada dua orang public speaker atau dua MC maka sebelum acara dimulai, kita harus koordinasi dengan lawan kita, bicarakan hingga mendapat persepsi yang sama, pahami keyword (kata kunci) dari acara tersebut untuk menciptakan narasi, sehingga dua orang MC ini bisa saling bersinambungan (membangun chemistry).
  • Sebagai seorang public speaking bagaimana menjaga mood  supaya tetap ada? Kita merupakan sumber energi pada acara yang kita bawakan, karena suara kita yang selalu didengar. Tanamkan dalam diri bahwa harus berbagi ilmu dan akan akan tersampaikan ketika mood kita bagus. Kita harus berpikir positif, artinya di dalam diri kita harus ada energi positif yang dapat mempengaruhi atau memberikan energi positif pula ke audiens kita dengan tidak terganggu hal-hal  lain, masalah pribadi misalnya. 
  • Bagaimana bila audince sudah mulai jenuh atau bosan? Kita selingi acara dengan hal-hal lain yang tidak membosankan, misal dengan ice breaking (untuk mencharge ulang energi), libatkan audience dengan diskusi, kobarkan yel-yel yang sudah disepakati di awal, bermain kuis, dan melakukan peregangan.
  • Trik apa yang bisa dilakukan, bila kita diminta untuk memberikan sambutan atau mewakili orang lain memberikan sambutan? Dalam memberikan sambutan, sebelumnya kita harus mempersiapkannya (tahu  konsep acara tersebut, siapa saja tamu undangan, ucapan terima kasih ditujukan untuk siapa dan seterusnya)
Luar biasa materi malam ini. Banyak hal-hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan oleh seorang public speaking agar sukses   dalam membawakan suatu acara. Teman-teman guru pembelajar yang hebat, jangan ragu dan jangan takut saat kita ditunjuk oleh kepala sekolah untuk memberi sambutan, mewakili kepala sekolah, atau sebagai MC/moderator dalam suatu kegiatan. Kunci utamanya adalah PD dan persiapan yang baik. Tentu kita akan bisa melaksanakan tanggung jawab ini. Ayo semangat!

Rabu, 27 Januari 2021

Menjadi Public Speaker Handal

     

Seorang public speaking harus memiliki ketrampilan agar menguasai panggung, menarik bagi audiens dan apa yang disampaikan  tercapai. Malam ini materi Belajar Berbicara PGRI disampaikan oleh Educator, Trainer and Motivator on Education Bapak Dedi Dwitagama yang tarifnya minimal 15 juta. Wow...tentu public speaker kelas wahid ya!  Topik yang disampaikan malam ini mempunyai target menginspirasi  peserta harus menjadi guru yang interaktif dan inovatif.

    Menjadi guru yang interaktif dan inovatif bagaimana? Diantaranya yaitu : ikhlas mendidik, cara mengajar yang asyik dan menyenangkan, mengamalkan ATM (amati, tiru, modifikasi) dari cara mengajar orang lain, melek IT.  jadi diri sendiri, mendokumentasi, sebarkan semua ilmu /berbagi.

  Lalu bagaimana sorang guru yang tentunya juga seorang public speaking? Seorang public speaker harus mempersiapkan diri sebelum tampil di depan audiens, datang lebih awal untuk mempelajari sikon dan arena,  menguasai materi dan buat presentasi atau PPT yang menarik, mengawali dengan senyum, percaya diri, rileks dan menyapa audiens serta buat penampilan kita semenarik mungkin agar audiens tidak boring. Bila kita sukses dalam membawakan suatu acara, tentu kita akan diundang lagi oleh panitia.

    Bagaimana jika acara yang kita bawakan sudah mulai jenuh, kita bisa menarik perhatian audeiens, misal kita bisa berjalan ke tengah, ke belakang, atau maju menghampiri salah satu audiens dan bertanya tentang materi kita. Tentu pertanyaan yang ringan-ringan saja. Atau, kita sebut salah nama audiens, atau kita colek yang agak mengantuk misalnya. Nah, teknik dan trik ini bisa kita  pelajari, amati dan modifikasi (ATM) gaya dan penampilan dari public speaker yang sukses. 

    Teman-teman guru pembelajar yang hebat, kita juga seorang public speaking di mata anak-anak didik kita. Kita buat pembelajaran di kelas menyenangkan, menarik dan penampilan kita tentunya juga dinilai oleh anak-anak kita. Bisakah kita mengusai kelas, menyampaikan materi dengan pemaparan slide yang menarik, membuat siswa tidak mengantuk dan saling berinteraksi ? Yuuk..kita coba praktekan. Dengan kemampuan kita berbicara, akan mengembangkan rasa percaya diri, meningkatkan keinginan belajar, mempengaruhi orang lain, meningkatkan profesionalitas dan tentu saja menambah banyak teman.

Minggu, 24 Januari 2021

Yuuk..Menjadi Youtuber Edukasi

Yuuk..Menjadi Youtuber Edukasi 

Dalam melakukan pembelajararan kita dituntut untuk bisa menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar apa yang kita sampaikan  bisa dipahami siswa. Berikut ini rahasia teknik mengajar yang seru yaitu :

1. Entertaining first, educated later, dengan rumus 'ternyata' . Jadi kita buat siswa menarik dalam setiap pembelajaran kita.Sehingga apa yang ada di mindset anak-anak bahwa..oh, ternyata belajar IPA itu asyik ya, belajar matematika itu mudah, belajar...belajar...Dengan demikian akan menguntungkan kita karena sejak awal ada ketertarikan dari anak-anak pada pelajaran kita, kemudian baru kita mulai dengan masuk ke pembelajaran atau materi yang sebenarnya.

2. Pakai visualisasi dan animasi (gambar dan gerakan) misal menggunakan power point. Banyak aplikasi power point yang bisa kita download dari PlayStore di handphone misalmya pakai Polaris. Membuat power point dengan HP lebih mudah dan hasilnya juga lebih bagus dibandingkan memakai lapotop. Jadi saat menerangkan materi disertai dengan animasi dan gerakan tentu akan semakin mudah dipahami oleh siswa. Bisa juga kita memanfaatkan youtube untuk pembelajaran, atau kita membuat video pembelajaran lalu kita upload di youtube. Syukur kita bisa menjadi youtuber edukasi. Tentu saja youtuber bagi pendidik adalah yang berisi konten pendidikan.

3. Durasi singkat, 3 menit yang terbaik, 7 menit yang terpanjang. Buat video yang singkat memudahkan anak untuk mengulang bagian mana yang belum jelas. Video panjang tidak akan efektif. Bila durasi panjang akan membosankan siswa. Bila materi kita panjang maka bisa dibuat bersambung atau beberapa part, durasi tetap 3 -5 menit.

4. Gunakan contoh nyata dan  menarik, karena contoh akan memudahkan siswa dalam memahami. Misal jarimatika, maka memakai jari, soal hitungan maka ada cara penyelesaian. 

5. Lakukan interaksi, beri pertanyaan, minta komen. Misalnya interaksi latihan soal matematika, maka langkah-langkah  mengerjakan soal kita jelaskan lewat video dan kita minta siswa untuk mengerjakan dan komen lewat kolom komen (bila live streaming) atau lewat WA. Nah, ini akan menarik bagi siswa karena ada interaksi.

    Bagaimana agar video di youtube dikunjungi orang dan memiliki folowers yang banyak? Sebagai seorang guru dan youtuber, kita bisa memanfaatkan youtube untuk kegiatan pembelajaran. Kita unggah materi di youtube, lalu kita minta siswa membuka video, mengamati dan subscribe. Dengan demikian secara otomatis follower kita bertambah. Cara lain selain faktor keberuntungan,  untuk menambah follower tentu saja konten yang kita unggah adalah konten yang bagus, menarik sehingga mengundang orang untuk mengikuti channel kita. Tidak ada sesuatu yang instans, semua ada tahap dan prosesnya. Tidak ada youtuber pemula langsung melonjak followesnya. yang terpenting kita berkarya, memberikan yang terbaik untuk dunia pendidikan. Bagaimana kita akan mendapat tambahan income dari video yang kita unggah di youtube, adalah bonus buat kita.

    Memang konten yang berisi pendidikan sedikit followersnya dibanding konten yang berupa gosip atau hiburan, karena memang di masyarakat keadaannya demikian. Namun, di balik itu konten pendidikan akan banyak yang subscribe dibanding konten yang lain, karena followers akan menunggu dan mencari channel kita setelah tahu isi atau manfaatnya. Sedangkan konten yang lain hanya like tapi sedikit subscribenya. 

    Bagaimana mengedit video yang gampang dan mudah dimengerti? Banyak aplikasi yang bisa kita gunaka untuk membuat video, dan gratis tidak berbayar. Misal, saat merekam kita bisa memakai mobizen, dan saat mengedit menggunakan inshot. membuat video dengan HP lebih mudah daripada memakai laptop, dan waktunya juga tidak lama. Disarankan sebagai guru, dalam membuat video yang diupload di youtube, kita berpedoman pada help dan hup. Apa artinya? Help adalah membantu, dengan kata lain, tujuan kita membuat video adalah untuk membatu siswa dalam dalam memahami materi yang kita sampaikan. Hup artinya berkelanjutan, bersambung, agar materi tersampaikan. Misalnya membahas tentang "Pencemaran Lingkungan" materi kelas VII, tentu tidak dalam satu video, tapi bisa bersambung, Pencemaran Lingkungan 1, Pencemaran Lingkungan 2,  dan seterusnya.

    Bagaimana cara mengupload video di youtube. Kita bisa mulai dengan membuka aplikasi youtube, lalu kita klik tanda (+) tambahkan video, ambil video dari dokumen kita, lalu kita upload di youtube. Ada 3 pilihan dari youtube, dan kita bisa memilihnya, yaitu a) public : semua orang bisa melihat video kita, b) private : hanya kita yang bisa melihat, orang lain tidak, c) unlist : yang bisa melihat kita dan orang yang beri linknya. 

    Teman-teman guru pembelajar yang hebat, sudahkah kita melakukan pembelajaran yang menarik ke anak didik kita dengan menyertakan visualisasi dan animasi? Dengan membuat video sendiri, yang tentu kontennya lebih pas, kita atur sesuai dengan  tingkat pemahaman anak didik kita? Tidak usah panjang durasinya tapi berisi dan bisa dibuat seri. Syukur-syukur videonya kita upload di youtube, banyak followersnya dan menjadi dolar untuk kita. Semoga ya ! Selamat berkarya !



Jumat, 22 Januari 2021

Menjaga Kontinuitas dan Mood Menulis

  

Guru milenia, guru produktif, penulis buku cerita, buku pendidikan dan pengetahuan umum sekaligus penulis di penerbit mayor yang  best seller karena bukunya banyak diincar peserta CPNS. Guru SD yang aktif sebagai penulis di sela-sela kesibukannya mengajar di SD Negeri 2 Wonosobo, dialah Salamah, S.Pd. Gaya bicaranya terkesan santai, tapi serius, memiliki wawasan dan pandangan ke depan untuk memajukan budaya menulis dan membaca di dunia pendidikan. Kiprahnya sebagai penulis diawali pada tahun  2011 saat menerbitkan bukunya yang pertama berisi soal-soal PKG (Penerbit Grasindo), lalu berkolaborasi dengan Prof. Chomaidi (dosen salah satu PT di Yogyakarta ) tahun 2012. Hingga saat ini sudah puluhan buku yang beliau terbitkan.

    Yukkk belajar di "Channel Salamah" salah satu medsos miliknya. Channel ini  membahas tuntas mengenai materi tes SKD CPNS, SKB CPNS, Psikotest masuk universitas favorit dll.. Mentor CPNS yang sudah berpengalaman sejak tahun 2012 dan sudah banyak meloloskan CPNS dan lainnya. nyata real bukan abal abal apalagi kaleng kaleng. Berkat buku-bukunya tentang materi tes CPNS, dia banyak diundang ke berbagai daerah sebagai mentor, motivator dan inspirator bagi banyak orang.

    Sebagai penulis yang sukses dan terkenal, dia membagi ilmunya bahwa sebenarnya menulis itu mudah, modal utamanya adalah semangat. Menulis adalah ketrampilan bukan bakat. Jadi semakin kita terbiasa menulis maka ketrampilan ini akan terasah. Tentu saja untuk menambah wawasan kita harus rajin membaca.  Menulis harus punya passion agar apa yang kita tulis memiliki ruh, tidak sekedar untuk PAK semata.

    Bagaimana menjaga kontinuitas dan tetap mood dalam menulis? Kita harus semangat dalam menulis. Kurangi membaca medsos (WA, Facebook, instagram) tapi gantilah dengan menulis, membuat jurnal, sehingga kita mempunyai target kapan buku itu akan selesai.  Dengan jurnal kita merencanakan dan mengevaluasi sampai sejauh mana buku yang kita buat siap untuk diterbitkan, sekaligus mendisiplinkan diri untuk tetap komitmen menyelesaikan buku di tengah kesibukan yang lain.

    Dalam membuat buku kumpulan puisi, pertama yang harus ditentukan adalah tema. topik, lay out atau kerangka. Tema dibagi menjadi beberapa topik, dimana topik harus linier atau sejenis dan sesuai dengan tema yang ada. Sedang tema itu sendiri mengacu pada siapa buku itu sasaran pembacanya. Bila buku digunakan untuk PAK sebaiknya topiknya berkaitan dengan siswa dan pembelajaran dan minimal ada 40 judul puisi.

    Bagaimana agar tulisan kita tembus di koran? Untuk bisa tembus di koran ada bebeapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain, kita menulis hal-hal apa saja yang lagi tren, topik yang lagi hangat dibicarakan (misal tentang korona, pembelajaran daring), tidak tendensius (mempunyai tujuan dan informasi yang jelas, dapat dipercaya, tidak berpihak), dan memenuhi tata kata jurnalistik. 

    Salamah, seorang ibu dengan 3 anak balita, sukses dalam berkarya, menginspirasi banyak orang dengan energi yang posititf, yang hasilnya luar biasa. Salamah di tengah kesibukannya yang tidak meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai sorang istri, ibu dan wanita karier. Dia sangat mencintai keluarganya, mencintai pekerjaannya, karena keduanya adalah penting baginya. Sesuatu yang penting yang harus dia lakukan dengan sungguh-sungguh  agar menghasilkan yang terbaik. .

    Subhanallah...sungguh luar biasa, pemateri malam ini, interesting, sugestif, inspiratif, dan motivatif. Tidak hanya karya yang dia tunjukkan tapi juga semangat dan energi postif yang dia tularkan agar kita semua menjadi guru-guru hebat, guru yang juga bisa menginspirasi anak didik kita, dan teman guru lainnya, untuk berkarya dan terus berkarya demi kemajuan pendidikan di Indonesia.



Sabtu, 16 Januari 2021

Hypnotic Language Pattern of Public Speaking

     

    Resume hari keempat pelatihan Public Speaking kali ini diisi oleh Asep Herna. Materi tentang bagaimana kita mengeksplorasi kekuatan bahasa verba maupun non verbal yang bisa menembus subconscious audiens kita sehingga pesan yang kita sampaikan bisa menancap bukan cuma di rasionalitas tapi juga di subconscious emotional  (pikiran bawah sadar) audiens.

    Target dari pelatihan malam ini adalah  1) Memahami mekanisme mental manusia 2) Memahami teknik menggerakan audiens dengan pola bahasa verbal/Hypnotic Languege Pattern 3) Memahami cara menggerakan audiens dengan bahasa nonverbal. Intinya kalau kita sebagai guru bagaimana kita memahami siswa dan menggerakan siswa untuk belajar atau siswa bisa teredukasi.

    Menurut Jim Rhone bahwa efektivitas komunikasi hanya 20% bisa menyentuh rasionalitas audiens sedangkan 80 % menggunakan kemampuan emosional. Jadi jika kita akan mengajak atau mempengaruhi seseorang maka sentuhlah emosionalnya bukan rasionalnya. Artinya, sebagai seorang public speaker kita harus mampu mengajak, menarik, fokus  terhadap audiens untuk masuk ke apa yang sedang kita bahas, dengan memberikan penguatan pada materi atau hal yang kita bawakan. Hal ini akan lebih mengena dibanding dengan memberikan alasan.

    Sedangkan menurut praktisi Standar Hypnotic Suspecbility Scale , kemampuan otak manusia dalam menerima pesan dikelompokkan menjadi 3 tingkat yaitu 1) orang yang mudah disugesti (10%), orang moderat, tidak sulit tidak mudah (85%) dan 3) orang yang sulit menerima pesan (5%). Jadi pada saat kita berbicara dalam suatu forum, maka di hadapan kita orang-orang yang sedang mendengar kita dibagi 10% yang langsung menerima pesan kita, 85% orang yang tidak mudah dipengaruhi 85% dan sisanya 5% adalah orang-orang yang sulit kita pengaruhi.

    Dari teori di atas maka kita sebagai guru dapat mempraktekan atau mengidentifikasi siswa kita mana yang masuk kelompok 10 %, 85%  dan 5 %. Hal ini bertujuan untuk memetakan bagaimana kita dalam melakukan pembelajaran agar siswa kita bisa teredukasi, fokus dengan apa yang kita ajarkan/sampaikan. Fokus adalah mensinergikan apa yang ada di otak kita dengan fisik tubuh kita. Fokus ini bisa kita latih dengan melakukan self programming. Self Programming ini akan mudah pada kelompok 10% sedangkan untuk kelompok 2 dan 3 harus Direct Program.

    Sebuah pesan akan menjadi kebenaran mutlak saat berhasil memrogram  subconscious audiens. Pesan yang disampaikan itu positif atau negatif saat menembus ke subconscious audiens maka akan diterima menjadi kebenaran mutlak.

    Pola bahasa hipnotik atau Hypnotic Language Pattern ada 2 yaitu bahasa verbal dan non verbal.  Pengertian bahasa verbal adalah setiap kata memiliki nilai emosi yang dibangun dari pengalaman sejak dia lahir hingga detik ini. Saat sebuah kata diucapkan maka otak kita akan searching atau mencari makna kata tersebut dengan menghubungkannya atas pengalaman yang pernah dirasakan. Inilah yang disebut dengan Trans Derivational Search (TDS). Ketika proses TDS terjadi, maka proses "Trance" pun terjadi.

    Pola bahasa hipnotik ada beberapa yaitu : 

  • Rhyming = permainan bunyi (alterasi dan asonansi).penggunaan rima yang konsisten  mampu membuat orang memasuki trance, Itu sebabnya ayat-ayat suci atau mantra akrab sekali dengan rima. Alterasi adalah permainan bunyi vokal dan asonansi adalah permainan bunyi konsonan. Contoh rima :
    • Gendang gendut tali kecapi, kenyang perut senanglah hati
    • Inggris kita linggis, Amerika kita setrika
    • Belum nyoss kalau belum joss
  • Repetisi = pengulangan kata. Kata, frase atau kalimat yang diulang merupakan alat efektif untuk trance. Orator seperti Bung Karno, Hitler, Obama sering memakainya. Sesuatu yang diulang akan mewujudkan dirinya menjadi realitas. 
    • Contoh saat menghipnotis kita gunakan kata ini : Rasakan kelopak mata anda rekat, jauh lebih rekat, jauh lebih rekat lagi. Semakin abda berusaha membuka kelopak mata anda, maka kelopak mata anda semakin lebih rekat lagi.
    • Contoh orasi Bung Karno : "Kalau Malaysia memakai diplomasi kita hadapi dengan diplomasi, kalau Malaysia memakai politik ekonomi kita hadapi dengan politik ekonomi, kalau Malaysia memakai  senjata, kita hadapi dengan senjata. Di sini jelas ada rima dan ada repetisi, juga ada tingkatan atau klimaksnya.
  • Klimaks dan anti klimaks. Pikiran bawah sadar manusia sangat peka dengan pola bahasa ini. Pola ini begitu efektif memainkan intensi audiens. 
    • Contoh : "Dengan hitungan 1, 2, 3 membuat kelopak mata semakin rekat, selanjutnya seratus kali lebih rekat, semakin anda berusaha membuka kelopak mata maka akan semakin rekat  dan lebih rekat lagi". Intensitas kekuatannya sama seperti anti klimaks. 
    • Contoh : "Saya ingin Hypnotic Language Pattern ini dikuasai oleh adik-adik, saya ingin Hypnotic Language Pattern ini dikuasai oleh ibu-ibu, saya ini ingin Hypnotic Language Pattern ini dikuasai oleh bapak-bapak dan saya ini ingin Hypnotic Language Pattern ini dikuasai oleh semua yang hadir di sini".
    • Contoh : "Anak jenderal ataupun kopral, anak manager ataupun massanger, anak orang kaya ataupun rakyat jelata, semua berhak atas fasilitas pendodokan gratis di negeri ini".
  • Asosiasi. Asosiasi adalah bagaimana kita mengibaratkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki sifat, karakter atau arti yang sama. Penggunaan metafora, personifikasi, dan analogi untuk menyampaikan sebuah pesan berpotensi pesan masuk langsung ke pikiran bawah sadar tanpa filter critical factor terlebih dahulu. Contoh metafora :
    • Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, kalau kau jatuh, kau akan jatuh diantara bintang-bintang
    • Kalau kau ingin mutiara, kau harus berani terjun ke lautan
    • Hiduplah seperti air, ia bisa mengalir, ia bisa menjadi riak yang tenang, tapi di suatu saat ia bisa menjadi gelombang yang amat ganas.
  • Quote. Kalimat menjadi powerful ketika mengekslporasi quote di dalamnya. Kita meminjam senjata orang-orang besar menjadi kelengkapan senjata kita. Tingkat kepercayaan audiens pun menjadi jauh lebih besar dan kuat. Kita menghadirkan atau mengidentifikasi sosok orang lain lantas menjadi diri kita.
  • Eksplorasi kata benda. Perkaya kata benda daripada kata kerja atau sifat. Kata benda lebih memancing imajinasi, dan imajinasi berpotenso menjadi realitas dengan cepat. 
    • Contoh : "Saya ingin anda bahagia, saya bermimpi anda sejahtera". Kalimat tersebut akan lebih mengena bila diganti menjadi " Kebahagiaan anda adalah keinginan saya, kesejahteraan anda adalah mimpi saya".
  • Present Tense. Bahwa subconcious kita berada pada suatu waktu yaitu waktu sekarang bukan waktu lampau atau masa depan. Gunakan penanda keterangan waktu "sekarang". Hindari menggunakan kata "akan,  bakal, nanti" dan sejenisnya. Karena kata-kata itu bermakna sesuatu yang tidak mungkin terjadi dan tidak dikenali  subconcious manusia.
    • Contoh : "Anak-anak mulai detik ini, saat ini kalian menjadi anak berbudi, anak yang sukses". Jangan memakai kalimat "Anak-anak, nanti kalian akan menjadi anak berbudi, anak yang sukses".
  • Kata negasi versus positif.  Pikiran bawah sadar manusia tidak mengenali kata " tidak, tak, enggak, jangan" dan semua kata negasi lainnya. Ubah kalimat negasi dengan afirmasi atau kalimat positif lainnya. Kata negasi di sini bukan berarti kata-kata yang mengandung arti negatif, tetapi sebaliknya. Maka hati-hati. Contoh ketika kita menghipnotis anak, kita menggunakan kalimat seperti ini, terdapat kata negasinya, sehingga yang terjadi adalah kebalikannya. "Nak mulai saat ini kamu akan menjadi anak yang hebat, tidak nakal lagi, tidak malas lagi". Ada kata "TIDAK" ini akan berakibat sebaliknya.
  • Sebab akibat. Eksplor kalimat, momen, adegan, dengan format sebab akibat atau sebaliknya untuk memancing kepercayaan subjek. Pikiran bawah sadar sangat peka dengan formulasi kalimat ini, bahkan ketika format kalimat "sebab akibat" tidak memiliki hubungan logis.
    • Contoh : Saat kita menghipnotis seseorang, tiba-tiba ada suara deru motor yang begitu keras. Kita khawatir hipnotis kita tidak bisa menembus subjek, maka kita buat kejadian ini untuk ambil bagian dari hipnotis kita, dengan cara memberi kalimat yang tepat. Misalnya, "Jika anda mendengar deru motor maka pikiran anda akan rileks, semakin anda keras mendengar deru motor maka akan semakin rileks, seratus kali lebih rileks" dan seterusnya. Meski kalimat sebab akibat tersebut tidak rasional.
    • Contoh : "Karena saya memiliki niat baik, karena saya memperjuangkan apa yang seharusnya anda miliki. Karena saya merasa terlalu sulit untuk abai dan tidak peduli maka say hadir di sini".
  • Double Blind  Mengondisikan subjek seakan-akan memiliki 2 pilihan. Padahal realitas sebenarnya subjek tidak memiliki pilihan, kecuali ide yang kita tawarkan. 
    • Contoh : "Anak-anak kalian bisa langsung mengerjakan soal ini mumpung masih hangat, atau kalian istirahat dulu supaya otak kita fres lalu kita kerjakan. OK" (seolah-olah memberi kebebasan, sebenarnya intinya anak-anak harus mengerjakan).
  • Submodalitas. Teknik ini cocok untuk komunikasi personal bukan masal. Eksplorasi kata-kata yang sesuai dengan submodalitas subjek. Apakh subjek tipe visual, audio, kinestetik, olfactori, atau gustatori ? Salah satu cara mengenali tipe audiens adalah dengan mengenali jenis kata apa yang sering diucapkan. Jika audiens sering mengucapkan kata "bunyi, suara, dengar" artinya audiens bertipe auditori. Begitu juga untuk tipe yang lain. Gunakan kata-kata yang sesuai hobinya, minatnya, karakternya, disiplin ilmunya.
  • Pasing Leading. Menrima dan mendukung apa yang dipikirkan, dikatakan dan diyakini subjek, lalu dengan lembut menggiringnya untuk selaras dengan ide yang kita sodorkan. Filosofinya adalah bahwa manusia adlah makhluk yang selalu ingin diterima. Ketika ini terjadi maka keakraban pun terjadi. Ketika keakraban terjadi maka menjadi mudah untuk melakukan call to action.
    • Contoh : ketika ada yang pertanyaan, Pak kok matematika itu kok sulit ribet sih. Maka kita bisa menjawabnya begini, Naah, bapak setuju bahw matematika itu sulit ribet, saat bapak belum mengerti cara belajarnya. Ternyata setelah menemukan cara belajar dengan banyak latihan tidak hanya menghafal rumus, matematika menjadi mudah dan mengasyikan. Jadi nagih. Buktinya sekarang bapak jadi guru matematika.
  • Indirect Suggestion. Menyelinapkan sugesti atau perintah secara tidak langsung sehigga audiens tidak merasa sedang diperintah. Tindakan menjadi seakan-akan sebuah kesadaran internal diri audiens. Padahal itu adalah hasil dari program yang ditanamkan. 
    • Contoh pesan yang disampaikan saat kampanye. Hai bapak ibu apa kabar (bla..bla..). Bapak ibu di sini saya hadir untuk silaturahmi bukan untuk kampanye. Ingat ya pak bu pada harinya nanti saya tidak ada kewajiban bapak ibu memilih saya. Bapak ibu bisa memilih yang bapak ibu sreg. (ada pesan tersembunyi/embeded command). Intonasi  atau gestur saat mengucapkan. 
Teman-teman guru pembelajar yang hebat, salah satu dari banyak teori di atas mungkin dua atau tiga dapat kita praktekkan untuk mengenali karakter dan perilaku anak didik kita. Dengan mengenali karakter mereka, kita akan mudah menerapkan pembelajaran yang disukai mereka, yang membuat fokus mereka dan menyenangkan, yang endingnya akan berdampak positif pada hasil belajarnya. Yuuk, kita praktekan !


Ice Breaking Untuk Pembelajaran


 Ice Breaking.  Kita sering mendengar kata ini manakala dalam sebuah acara seperti simposium, seminar, diklat dengan serentetan kegiatan yang memakan waktu berjam-jam, maka akan diselingi dengan ice breaking. Sebenarnya apa itu ice breaking, apa fungsinya dan bisakah kita masukan dalam pembelajaran di kelas? 

    Materi Public Speaking For Teacher malam ini menampilkan Ice Breaker Kak Kusumo Suryoharjuno. Ice breaking diberikan diantara peserta pelatihan atau training untuk memecahkan kebisuan, kejenuhan diantara peserta pelatihan agar tecipta suasana saling mengenal, tidak kaku, dan membei kesegaran baru selama training berlangsung. Ini tentu saja bisa kita lakukan juga saat pembelajaran di dalam kelas manakala kelas mulai tidak kondusif, misalnya banyak siswa yang tidak fokus, mengantuk, saling ngobrol atau sibuk dengan gadgetnya. 

    Ice breaking banyak macamnya dan dapat kita jadikan sebagai media pembelajaran sambil bermain dan bernyanyi. Meski malam ini Kak Kusumo tampil secara virtual lewat Zoom, namun seluruh peserta antusias mengikuti gerakan dan menirukan apa yang dicontohkannya. Beberapa gerakan dipraktekan sambil bernyanyi, ternyata asyik juga. Lagunya yang biasa kita dengar tapi syairnya bisa kita ganti dengan materi. 

    Berikut beberapa ice breaking yang dicontohkan Kak Kusumo dan bisa kita praktekan dalam pembelajaran sehari-hari :

  1. ice breaking dengan gerakan tangan sebelum memulai belajar. Urutannya sebagai berikut :  

tangan ke atas (gerakan mengangkat tangan anak dimotivasi untuk menggapai bintang atau cita-cita)

tangan ke samping sambil diayun (gerakan seperti burung terbang)

tangan di depan (bertepuk tangan)

tangan dilipat (berdoa, siap mengikuti pelajaran).  

Ice breaking ini cocok untuk anak usia pra sekolah
2. Ice breaking menghafal kata depan dalam bahasa inggris diikuti dengan             gerakan tangan. Lagunya Caca Marican Anak Kambing Saya, dengan syair      berikut : 

where is di mana

in front of di depan 

behind di belakang

beside is di samping

on above di atas

under beneath di bawah

near of the that di sini dan di sana 2x

        Ice breaking ini dapat dipakai sebagai permainan. Siswa diminta untuk menunjuk atau         melakukan gerakan sesuai artinya. Jika salah melakukan gerakan akan dihukum, misal         menjawab materi apa yang telah kita sampaikan. 

    3. Ice breaking konversi ukuran dengan lagu Naik ke Puncak Gunung. Syairnya sebagai         berikut :

        kilo hekto  deka meter desi senti dan mili 2x

        kalau naik bagi sepuluh 2x

        kalau turun kali sepuluh  2x
         Ice breaking cocok untuk anak usia sekolah dasar dan menengah, sambil bertepuk              atau divariasikan dengan gerakan lainnya. 

Woww..asyik kan !! Kita bisa mengkreasikan lagu-lagu yang dikenal anak-anak yang sedang hits untuk dijadikan ice breaking sambil menghafal materi. Atau kita bisa browsing macam-macam ice breaking yang lucu dan menarik dari youtube.

Yuk, teman-teman guru hebat kita berkreasi, bernyanyi dan belajar. Wow!! Asyik kan....ramai-ramai dengan siswa, melatih kecerdasan emosi dan konsentrasi, menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Semangat ber-ice breaking !

           

        

 

 

 

 

Jumat, 15 Januari 2021

Menjadi guru yang dirindukan


Apersepsi dari guru saat  memulai pembelajaran di kelas amat penting untuk mengantarkan siswa memahami materi pokok pelajaran hari itu. Apersepsi akan menuntun siswa fokus dan menarik ke topik materi sehingga siswa mampu membangun pemahamannya yang pada akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai.

    Materi kedua pelatihan Public Speaking for Teacher yang disampaikan oleh Munif Chatib sangat menarik dan banyak ilmu yang bisa kita terapkan dalam pembelajaran di kelas. Beliau menyampaikan topik "Bagaimana menjasi guru yang dirindukan". Tentu saja guru yang pandai membawa diri di kelas, inspiratif, mampu mendesain skenario pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai karakter siswa, sehingga kehadirannya dinantikan oleh siswanya.

    Apersepsi adalah bagian awal dari kegiatan pembelajaran yang menjadi media untuk menyiapkan siswa sebelum menerima materi pembelajaran. Apersepsi bisa mengaitkan apa yang telah diketahui sebelumnya dengan apa yang akan dipelajari. Ada 4 jenis apersepsi yang bisa dilakukan yaitu :

  • alpha zone, dapat diisi dengan fun story, music, ice breaking, brain game. Kegiatan ini harus ada dalam setiap pembelajaran, bisa dilakukan di awal atau di tengah pembelajaran agar siswa fresh, tidak jenuh atau mengantuk. Karena secara teori konsentrasi siswa pada umumnya maksimal 15 - 20 menit. 
  • warmer, berkaitan dengan pengulangan materi yang sudah disampaikan sebelumnya, bisa berupa kuis atau game. 
  • pre teach, berkaitan dengan informasi pendahuluan dalam pembelajaran, misalnya berisi tentang kontrak belajar antara guru dan siswa, SOP atau trik-trik khusus yang disepakati bersama agar pembelajaran bermakna. 
  • scene setting adalah pemberian pengalaman awal kepada siswa sebelum masuk ke materi. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi dan memberi semangat pada siswa. Semakin bagus scene settingnya, semakin tinggi motivasi siswanya. 
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sumber untuk memberikan scene setting  :  
  • keselamatan hidup, yang dapat diamati siswa secara langsung, misal musibah, bencana, kecelakaan, yang bisa dikaitkan dengan materi
  • manfaat/benefit, dapat dijadikan sumber scene setting agar pembelajaran bermakna, misal mematikan lampu untuk hemat energi, menanam pohon untuk pelestarian alam dan seterusnya. Bisa juga dengan ceita inspiratif atau video motivasi yang selaras dengan materi.
  • informasi (berita) . Informasi atau berita dari koran, majalah, TV, ataaau online yang terpecaya dapat dijadikan ide dalam memberi scene setting. Berita  terkini dan hangat  akan menarik siswa bisa dikaitkan dengan materi. 
  • cerita imajinatif atau cerita khayalan dapat dijadikan ide atau sumber scene setting. Tentu saja cerita yang memiliki karakter yang mendidik. Ini bisa dilakukan anak usia prasekolah atau SD.
Dalam melakukan apersepsi guru bisa memilih kegiatan yang disesuaikan dengan materi saat itu, misalnya :
  • bercerita tentang kisah inspiratif
  • simulasi demo dan melibatkan siswa
  • memutar video atau film, siswa mengapresiasi atau berdiskusi.
Menjadi guru yang dirindukan siswa tentu akan memberikan rasa bangga dan percaya diri dalam diri seseorang dan menjadi semangat kita dalam mengajar karena  siswa-siswa kita antusias dan menantikan kita di setiap pertemuan pembelajaran. Hakikatnya peran guru bagi siswa ada 3 yaitu sebagai guru, sebagai orang tua dan sebagai sahabat.
    Sebagai guru tentu saja fungsinya mendidik dan mentransfer ilmu pada siswanya. Sebagai orang tua, guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik, mengayomi, memberi rasa nyaman, membangun keakraban, dan rasa saling percaya. Sebagai sahabat, guru harus menempatkan diri sebagai seorang sahabat, teman untuk curhat, dengan tidak mengabaikan etika sebagai orang tua yang harus dihormati. Dengan kedekatan antara guru dan siswa akan mudah memahami karakter siswa dan gaya belajar siswa sehingga akan membantu dalam penyampaian materi.
    Nah, teman-teman guru sudahkah kita  menyampaikan apersepsi di setiap awal pembelajaran?Sudahkah kita menempatkan diri sebagai orang tua dan sahabat bagi siswa-siswa kita?  Tentu kita ingin menjadi guru yang dirindukan siswa kita bukan? Semoga kita bisa melakukan ini dan menjadi guru yang dirindukan.  











 







Selasa, 12 Januari 2021

Public Speaking for Teacher

 

Public Speaking for Teacher

       Seorang guru selain harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi kepibadian, sosial, profesional dan pedagogik, dia harus mempunyai kompetensi berbicara di depan umum (di depan kelas). Karena seorang guru dituntut untuk bisa mentransfer ilmu kepada siswanya, sehingga ketrampilan berbicara ini penting agar apa yang disampaikan tidak mengubah makna, tidak mengubah persepsi, mudah dipahami siswa dan materi yang disampaikan tentu sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. 

     Ketrampilan berbicara sebagai public speaking  akan sangat berbeda bila seorang guru dalam kesehariannya  dalam mengajar hanya memberi catatan saja, tugas atau soal yang harus dikerjakan siswa, meminta siswa untuk eksplor atau browsing internet, atau membiarkan siswa untuk berkolaborasi sendiri dengan temannya tanpa diberi pengarahan, dengan seorang guru yang pandai membawakan materi, mengelola kelas, sehingga kelas lebih hidup dan menarik (interesting). Tentu saja  pembelajaran tetap mengimplisitkan ketrampilan 4 C (communication, collaboration, creativity dan critical thinking). 

    Agar seorang guru menguasai dan menyadari bahwa dirinya harus meningkatkan kompetensinya dalam public speaking, ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu :

1. aktif dalam organisasi, dengan berorganisasi akan berinteraksi dengan banyak orang yang tentu saja akan melatih seseorang untuk berkomunikasi dan belajar melihat atau mengadopsi gaya bicara orang lain. 

2. mengambil kesempatan untuk tampil menjadi MC misalnya, atau moderator, pembawa acara diskusi, pembina upacara, mulai dari tingkat rendah (sekolah). Dan bila kesempatan ini datang, jangan takut dan anggap ini kesempatan untuk menggali potensi  serta ajang untuk melatih keberanian, sehingga bila sudah 2-3 kali kita lakukan akan terbiasa dan tidak ragu atau grogi lagi.

3. ikut training/pelatihan public speaking sehingga kita tahu trik-trik atau ilmu public speaking

4. banyak membaca buku. dengan membaca akan menambah pengetahuan dan wawasan kita, sehingga kita tidak akan kehabisan kata atau mudah merangkai kata dan kita update dengan info-info baru atau topik yang lagi hangat.

5. berlatih di depan cermin. dengan berlatih di depan cermin kita bisa mengoreksi diri, mempersiapkan penampilan agar lebih baik.

    Selain tips di atas, ada rahasia  yang harus dikuasai guru saat menjadi public speaker yaitu :

1. harus punya posisi/sikap yang tenang, tidak grogi, yang kita awali dengan berdoa lebih dahulu

2. pengaturan/intonasi suara, kapan harus cepat, lambat, dengan penekanan dan seterusnya untuk memperjelas apa yang kita sampaikan

3. menguasai materi apa yang kita sampaikan

4. gestur/bahasa tubuh akan mempengaruhi penampilan kita

5. melihat audiens, kepada siapa kita berbicara, tentu saja bila audiens kita anak-anak berbeda dengan audiensnya orang tua.

    Grogi tentu tidak bisa kita hilangkan begitu saja saat tampil di depan banyak orang, apalagi kita belum terbiasa atau masih sedikit pengalaman sebagai public speaker. Namun ada beberapa tips untuk mengurangi rasa grogi, diantaranya,

1. latihan diri

2. yakin pada apa yang kita bicarakan

3. datang dan pelajari situasi sebelum acara dimulai

4. membuat urutan/ catatan kecil

5. penampilan kita mempengarui psikologis pendengar

6. kenali ruang dan audiens

7. berdoa

    Di tengah-tengah acara yang kita bawakan, kita bisa menilai diri kita sendiri, apakah pendengar kita masih setia mengikuti kita, ataukah sebaliknya. Berikut ini tanda-tanda bahwa acara yang kita bawakan tidak menarik lagi dan mulai ditinggalkan yaitu bila audiens ;

a. banyak yang berbicara

b. banyak yang ngantuk

c. banyak yang main gadget

d. sibuk ngobrol

e. banyak yang ijin ke toilet.

Nah, bila sudah ada tanda-tanda di atas maka kita bisa berikan ice breaking untuk mengembalikan semangat dan perhatian ke kita. Demikian pula bila kita mengajar di kelas, kita bisa selingi dengan ice breaking agar pembelajaran kita menarik dan perlu kita memilih metode pembelajaran yang bervariasi dan menantang siswa untuk berkolaborasi.  Sehingga kelas tampak hidup dan siswa tidak bosan. Selamat mencoba dan mempraktekan teman-teman guru yang hebat !!







 


Mampukah Aku Menghadapinya

 Mampukah Aku Menghadapinya Siang itu aku begitu malas untuk mengajar. Hari-hari rasanya begitu aneh. Begitu meresahkan. Menyebalkan. Membua...