Selasa, 02 Maret 2021

Mengajar Gaya Motivator

Kuliah Public Speaking for Teacher malam ini bertema Mengajar Gaya Motivator disampaikan oleh motivator hebat Aris Ahmad Jaya yang telah lebih dari 20 tahun menjadi motivator dan sudah ribuan kejadian yang dirasakan audiens, jutaan orang yang sudah termotivasi oleh beliau. 

Menurutnya guru ada 3 kelompok yaitu guru : nyasar, bayar dan sadar. Guru nyasar adalah yang tidak menjadikan profesi guru sebagai profesi yang dicintai, selalu mengeluh ketika siswa tidak sesuai keinginannya, tidak dirindukan siswanya, tidak punya inisiatif menggerakan siswa, hanya mentransfer ilmu saja. Guru bayar adalah guru yang selalu berorientasi pada uang, semua dinilai dengan uang, harus ada imbalan saat menjalankan tugasnya, mengejar sertifikasi. Saedang guru sadar adalah guru dengan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, tidak hanya mentransfer ilmu tapi lebih dari itu merasa profesi sebagai guru patut disyukuri dan merupakan amanah.

Guru hebat adalah guru yang  memastikan siswanya untuk memperhatikan dan mendengarkan.Guru adalah kurikulum yang sesungguhnya, maka kita harus belajar bagaimana menyampaikan dengan baik. Bagaimana untuk menyampaikan dengan baik, inilah rahasia motivator mengajar yaitu 'mengubah di menjadi me'. Kalau kita ingin dicintai maka kita harus mencintai. Kalau kita ingin dihargai kita harus menghargai. jadi sebelum orang lain melakukan, kita harus memulai diri telebih dahulu. Guru adalah pintu dan jendela ilmu, bagaimana siswa mencintai atau membenci pelajaran kita, kuncinya dari cara mengajar kita.

Ada 4 tingkatan guru dalam berkomunikasi di kelas :
  1. hanya sekedar mampu mengajar, guru hanya mentransfer ilmu saja. Bila sudah mengajar, lepas tanggung jawab, tidak peduli siswa bisa atau tidak, paham atau tidak.
  2. mendidik, guru yang tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik, menasihati, menanamkan nilai karakter, punya tanggung jawab moral terhadap perilaku siswa,
  3. menginspirasi, guru yang mampu memberi sebuah rasa, dan rasa tidak hilang sepeninggal kita (setelah tidak mengajar lagi), setelah lulus, siswautidak lupa apa yang pernah ditanam oleh gurunya. Guru punya prinsip "tidak ada otak pintar atau otak bodoh yang ada otak terlatih, otak terlatih mengalahkan otak pintar", yang artinya dengan kemauan dan kerja keras akan menjadi pintar, sebaliknya tanpa kemauan dan kerja keras orang menjadi bodoh.
  4. menggerakan, guru yang mampu menggerakan yang diam menjadi bergerak luar biasa, guru memberikan momentum atau lecutan  siswa untuk bergerak dari pasif menjadi aktif luar biasa. Guru ini akan dikenang oleh siswa tersebut, bahkan sepanjang hidupnya, bila dia sukses kelak. 
Apakah kita sudah memberikan momentum pada siswa kita? Apakah kita sudah menjadi guru penggerak ataukah hanya guru pengajar saja? Mari kita refleksi diri kita. Guru juga seorang motivator. Bagaimana menjadi seorang motivator hebat? 
Berikut ini tipsnya : kita diijinkan oleh audiens. Untuk diijinkan audiens kita pandai berbicara, bukan sekedar menyusun kata, tetapi adalah seni bagaimana kita diterima audiens. Pada diri kita punya frekuensi, dan frekuensi yang kita pancarkan akan ditangkap audiens.

Dari tayangan video di atas kita bisa melihat bagaimana dari kata-kata de  ngan fekuensi yang tepat bisa ditangkapa audiens dan lihat perubahan yang terjadi. Lihat perbedaan makna dari 2 kalimat berikut : I am blind, help me please dan kalimat It's  a beautiful day and I can't see.

Bagaimana menjadi pribadi yang umenyenangkan? Kita harus melakukan 6 S : senyum, salam, sapa, santun, sanjung, simulasi.

  • senyum : senyum tulus, keluar dari hati. Lakukan rumus 1225 (1 detik kelua dari hati, tarik bibir 1 cm kiri kanan, tahan 5 detik)
  • salam : beri salam pada audiens, maka rasakan demikian dahsyatnya mereka menjawab salam kita. Karena salam adalah doa. Contoh kalimat yang bisa digunakan :
        " Semuanya yang menjawab salam saya, saya doakan otaknya cerdas!" 

      " Semuanya yang menjawab salam saya, saya doakan sehat!"

  • sapa : beri sapaan penyemangat yang lebih besar. Contoh kalimat sapaan :
      " Apa khabar baik ?" Jawab : "Semakin baik!"
      " Apa khabar sehat?" Jawab : "Semakin sehat!"
      " Selamat pagi!" Jawab : "Pagi, pagi, pagi, luar biasa!"
  • santun : pancaran rasa bahagia
  • sanjung : jangan pelit untuk memberi pujian atau reward, karena pujian membangkitkan motivasi dan menyenangkan audiens. "Saya senang mengajar di kelas ini. Siswanya kreatif ".
  • simulasi : permainan yang melibatkan audiens.
Nah...teman-teman guru-guru pembelajar hebat yuk kita jadi guru penggerak, mengajar dengan gaya motivator, bukan sekedar transformator ( mentransfer informasi). Karena sesungguhnya kita adalah pengemban amanah. Semoga apa yang kita sampaikan, kita amalkan menjadi jariyah buat kita. Amin.

  

2 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

yuk kita mengajar gaya motivator!

Noorlanyati mengatakan...

Terima kasih sudah berkunjung

Posting Komentar

Mampukah Aku Menghadapinya

 Mampukah Aku Menghadapinya Siang itu aku begitu malas untuk mengajar. Hari-hari rasanya begitu aneh. Begitu meresahkan. Menyebalkan. Membua...