Jumat, 31 Juli 2020

Catatan Perjuangan Guru dari NTT

Alhamdulillah..suara adzan maghrib telah berkumandang. Hari ini kami sekeluarga menjalankan ibadah puasa tarwiyah. Puasa sunah tanggal 8 Dzuhijjah. Semoga puasa kami hari ini diterima Allah SWT dan semoga kami selalu mendapat limpahan kerahmatan dari Sang Maha Pencipta, juga saudara-saudara muslim di seluruh dunia. Amiin ..
Setelah selesai sholat maghrib dan berbuka, saya siap di depan laptop dan ponsel bersanding untuk diajak belajar menulis. Narasumber malam ini adalah Ibu  Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH seorang guru di SMP Negeri 2 Nekam yang juga seorang penulis. Berikut ini resumenya.
Ibu Lilis lahir di Surabaya. !! Maret 1969. Buku yang sudah diterbitkan diterbitkan:
                        

Penulis buku best seller "Guru adalah Inspirasi" juga penulis buku antologi puisi dan editor buku antologi puisi, artinya adalah "Cinta Tergerai"

         
Perjuangan dan pengalamannya menjadi guru dan instruktur di pedalaman NTT, daerah yang dilewati dan dilewati hutan, sungai di mana medan berat beliau lalui dengan penuh tanggung jawab. Manakala tentu saja akan terbayar manakala anak-anak didiknya terlayani dan dapat dipelajari dengan baik.

Suka duka sebagai guru di daerah pedalaman dia menuliskan di FB boleh  Lilis Sutikno (Mbak Pipin) dan beberapa buku yang menjadi saksi bagaimana gigihnya beliau, semangat beliau dalam penggunaan dan menginspirasi guru-guru di NTT. Berikut tulisan dalam FB beliau https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3278595272207513&id=100001712161927 danhttps: //m.facebook.com/story.php? story_fbid = 3227004710699903 & id = 100001712161927

 Setiap orang menjadi Instruktur, narasumber, atau sebutan lainnya untuk guru itu para guru,  itu mesti diklat dulu .. Tapi tidak bagi dia., Kompilasi menjadi narasumber literasi daerah lawan. Teman-teman ... Apapun yang Allah berikan kepada kita syukuri, dan dapatkan itu sebagai anugerah terindah dari Allah untuk kita. 


Dia juga membagikan kekuatan power pointnya untuk mengajar menulis inspirasi untuk teman-teman semua, lebih dan lebih suka teman-teman dapat ditambahkan sebagai bekal menjadi narasumber secara offline untuk teman guru.


Sesi Tanya Jawab

1Apakah kendala yang paling berat ibu hadapi. Jawab : Keinginan untuk menulis yang di pandang sesuatu paling berat. Tugas saya sebagai inspirasi kepada mereka semua memberikan gambaran bahwa menulis itu mudah. Lalu saya membantu mencari penerbit yang murah. Yang bisa di jangkau oleh guru-guru  di perbatasan. Sebab menulis buku bagi seorang guru memiliki nilai ganda.
 
2. Motivasi apa yang menggerakkan ibu sehingga menjadi penulis tangguh? Jawab :  rasa ingin hidup tak akan mati. Sebab penulis tidak akan pernah mati. Suatu saat jika saya telah tiada, rekam jejak saya terus ada. Pak bisa lihat blog saya www.guruinspirasintt.com

3. Apa yang menjadi motivasi ibu untuk tetap semangat mengabdi sementara daerah ibu mengabdi bahkan sampai bisa menghasilkan karya yang begitu luar biasa. Jawab : Jujur saya dulu suka mengeluh,  suka capek, bahkan sering menangis. Suami saya bilang saya kayak anak TK. Lalu...Karena suami orang asli NTT, beliau mencari saudara yang pejabat untuk bisa merekomendasikan istrinya tugas profesi ke Jawa, ikut diklat. Alhamdulillah saya ikut diklat budi pekerti di Jakarta, dalam diklat guru, instruktur saya selalu bercerita menyampaikan pesan moral yang membangun jiwa saya menjadi kuat Salah satunya adalah Sebaik-baik manusia itu adalah yang hidupnya selalu bermanfaat untuk orang lain.

4. Pernahkah ibu dalam perjalanan prestasi, tidak termotivasi karena kehilangan motivasi. Jawab : Sering buuu...Banyak sebab, salah satunya kepala sekolah saya tidak mendukung semua kegiatan yang saya ikuti. Ibu bisa baca blog saya www.guruinspirasintt.com. DIAM itu EMAS. Sebagai penyemangat bu.

 5.Bagaimana cara ibu membagi waktu untuk keluarga dan menjalankan tugas di perbatasan yang medannya sungguh luar biasa sulitnya?   Jawab: Saya sudah jadi nenek ... anak sudah besar-besar dan rumah tak ada anak ribut. Mungkin ini salah satu faktor saya produktif menulis dan banyak kegiatan. Suami seorang pengusaha sepatu tenun khas NTT Juga berbagai bidang. Saat ini dibuka proyek ALFA MART yang baru dibuka di NTT. Rumah sering kosong, saya tinggal di rumah. Ini sering ada di rumah. Jika pulang sekolah. Jadi saya kunci pintu .. Di kamar menulis ... Jika saya kelilimg NTT, suami maklum tugas yang melekat pada diri saya sebagai instruktur provinsi yang dimasukkan oleh negara. Saya juga bergabung dengan AGUPENA NTT (Mengurusi Topik Jurnal Ilmiah Guru) untuk bahan naik pangkat.


6. Setiap kali menulis terus dihantui perasaan takut salah, coba untuk mencari hal tersebut? Jawab : Pak menulis saja dengan penuh percaya diri, habis nulis jangan langsung di revisi. Sunting nya besok Pak ... Lalu sebelum menulis berdoa, agar tulisan kita di ridhoi Allah. Pas sunting juga berdoa lagi, sunting lalu dengan hati yang tenang. Menulislah dengan hati. Pasti sampai pembaca juga di terima dengan hati juga. Tetap percaya diri Pak.

7. Saya ingin bertanya apa yang menjadi motivasi dan tokoh yang menginspirasi perjuangan ibu menjadi guru tangguh di daerah pedalaman begitu, saya melihat ibu ini penuh energik sekali, karena tentu jarang yang  mau melewati medan  yang sulit diperbaiki selama bertahun-tahun ? Jawab : 

8. Bagaimana cara memulai menulis pengalaman pribadi sehingga bisa menginspirasi orang lain. Jawab:  silakan  datang ke FB saya. Dari kisah di FB karena jadi buku saya. Atau bisa klik nama saya Lilis Sutikno, akan muncul kisah saya yang di tulis oleh alumni guru nge-blog pimpinan Om Jay. Banyak sekali trik dan tipe pengalaman menulis yang saya tuangkan dalam FB.  Lalu saya kemas ke dalam buku saya yang jadi 

 Pada akhir materi beliau menulis pesan sebagai berikut : Menulis semudah ceplok telur. Maka menulislah. Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai. Maka menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik melalui tulisan kita.

Sungguh luar biasa. Perjalanan dan pengalaman beliau sangat menginspirasi dan memberi pencerahan pada kita. Semangat dan dedikasi beliau dalam menjalankan tugas kita teladani. Mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita harus kita maknai dengan keikhlasan dalam percakapan dan berbagi dengan sesama. Karena, manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih Bu Lilis, Om Jay dan teman-teman. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin





2 komentar:

Anis mengatakan...

sudah bisa d buka n d baca kok bu, bagus resumnya, semangat ya bu, salam literasi

DUNIA BELAJAR mengatakan...

Mantap bu,

Posting Komentar

Mampukah Aku Menghadapinya

 Mampukah Aku Menghadapinya Siang itu aku begitu malas untuk mengajar. Hari-hari rasanya begitu aneh. Begitu meresahkan. Menyebalkan. Membua...