Kamis, 11 Juni 2020

Belajar dari Sang Guru Motivator dan Trainer Hebat..

Belajar dari Sang Guru Motivator dan Trainer Hebat..


Tak terasa malam ini sudah masuk hari ke-5 kuliah online Belajar Menulis Bersama Omjay. Dan, sudah banyak pelajaran yang didapat dari narsum-narsum yang hebat. pengalaman mereka, tulisan mereka, begitu menginspirasi begitu menggugah sehingga hati ini tergerak untuk menulis, menulis dan menulis...
Berikut ini resume hari ke-5 bersama pemateri hebat Guru Agung Pardini, moderator Ibu Fatimah dan pembuka acara Omjay.
Sebagaimana tercantum dalam CV, saat ini saya bekerja di Dompet Dhuafa. Salah satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 kami kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia).
Pada malam hari ini saya sedikit memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan.
Berdasarkan pengalaman saya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.Terdapat beberapa kendala:
1. gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2. penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3. listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. ejaan yang (belum) disempurnakan.
Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.
Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri. Ada yang di kepulauan Ada yang di hutan dan pegunungan Dan ada yang di pelosok kampung. Dua buku itu adalah Kelan Guru 2 Musim dan Batu, Daun, Cinta Teman Setia Belajarku.

Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis?
Kami punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI. Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. 
Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi. Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka.
Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.

Nah, yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku.
Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi".Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh.Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa.Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru.Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI:www.sekolahguruindonesia.net.
beberapa buku yang telah dicetak diantaranya :
1. Bagaimana Ini Itu (kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.
2. Sekolah Ramah Hijau
3. Murid Pasif Pangkat Guru Kreatif
4. Jamilah Sampara Pejuang Pendidikan Dompet Dhuafa, dll

Terima kasih Guru Agung, pengalaman bapak dan perjuangan bapak semoga mendapat balasan yang berlipat dari Yang Maha Pencipta, memberi inspirasi bagi kami untuk berkarya dan beramal dalam tulisan.

1 komentar:

Posting Komentar

Mampukah Aku Menghadapinya

 Mampukah Aku Menghadapinya Siang itu aku begitu malas untuk mengajar. Hari-hari rasanya begitu aneh. Begitu meresahkan. Menyebalkan. Membua...