Sabtu, 11 Juli 2020

Cara Sukses Digital Marketing

Cara Sukses Digital Marketing

Minggu-minggu ini  sibuk luar biasa dibanding kemarin. Waktu seakan-akan mengejar..sementara tugas belum juga selesai. Tetapi Alhamdulillah meski lelah menyelesaikan tugas sekolah, mempersiapkan tahun ajaran baru dengan menyusun jadwal dan persiapan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa baru, namun masih diberi kesehatan dan ini merupakan kenikmatan yang tak ternilai dari Yang Maha Kuasa. Satu persatu tugas harus diselesaikan. tak terkecuali membuat resume hari ke-18. 
Berselancar mengujungi blog teman-teman menggelitik hati untuk membuka laptop dan mulai menyentuh keyword menyusun kata demi kata merangkai kalimat dan  semoga tertulis sebuah resume. Narasumber kali ini adalah seorang direktur pemasaran Penerbit Andi yaitu Bapak Agust. Subardana SE., MM.,CDS. Berikut resumenya. Simak hingga akhir ya. Semoga bermanfaat...
Dampak dari pandemi covid 19 terasa bagi insan perbukuan. Penurunan daya beli buku masyarakat mencapai 80 %. Hal ini tentu ssja karena pemberlakukan social distancing hingga hampir tidak ada pengunjung di toko buku dan berakibat terhentinya produksi penerbit. Bahkan ada penerbit yang gulung tikar. 
Lalu bagaimana strategi pemasaran akibat dari covid 19 ini agar penerbit tidak rugi dan penjualan tetap berjalan? Penerbit perlu melakukan terobosan diantaranya dengan menggunakan cara digital marketing. Cara ini digunakan tentu saja bertujuan untuk mendongkrak penjualan. Dengan menerapkan pemasaran online diharapkan juga menjaga tetap terjalinnya komunikasi dengan pelanggan. Penyedia jasa online seperti bukalapak, shopee, blibli tentu sudah tidak asing lagi bagi market online. Juga promosi lewat whatsapp, facebook dan instagram merupakan bagian dari digital marketing. 
Keuntungan yang didapatkan dari digital marketing diantaranya 
1. biaya murah
2. jangkauan pasar luas
3. target pasar dapat ditentukan
4. komunikasi dengan konsumen lebih mudah
5. mudah dievaluasi dan dikembangkan
6. lebih cepat populer
7. lebih efektif meningkatkan penjualan


Lalu bagaimana cara penerbit menerapkan digital marketing ?
1. lewat komunitas-komunitas. cara ini sangat efektif akan mendongkrak penjualan
2. selalu tampil pertama dan tercepat juga tepat sasaran sesuai target pasar yang kita bidik
3. tim yang paham tentang digital marketing
4. mengadakan event-event seperti webinar lewat zoom meeting, channel youtube live streaming, whatsapp grup sebagai ajang promosi. Penawaran promo khusus (discount/rabat) untuk menarik konsumen
5. penerbit harus menjaga brand nya. penerbit harus cepat tanggap terhadap komplain, pesanan dari konsumen, yang kesemuanya demi kepuasan konsumen
6. dengan mobile marketing dan email marketing untuk menjaga konsumen tetap menjadi pelanggan
7. personal marketing, adanya teknologi identifikasi yang dapt mengetahui kebutuhan sesuai dengan karakteristik konsumen
8. continues marketing, pemasaran berkelanjutan yang memasarkan semua lini pemasaran dengan sosial media terus menerus, dengan demikian program marketing dapat dievaluasi secara akurat dan berkelanjutan. Digital marketing juga harus integrated  yaitu mnghubungkan semua strategi yang dilakukan di media sosial satu sama lain.
9. penerbit harus menyediakan konten yang menarik, karena pengguna internet selalu mencari di internet apa yang mereka butuhkan. Informasinya dapat dibuat di website dalam bentuk artikel, teks, video, gambar, atau riset tertentu. Informasi yang disediakan harus ada relevansi dengan usaha bisnis yang dilakukan.
10. visual marketing, hal ini sangat penting tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya seperti instagram, youtube. Di sana dapt ditampilkan visual yang begitu tajam untuk menarik pembeli.

Peluang penjualan buku di sekolah
Kebijakan penggunaan dana BOS untuk membeli buku merupakan peluang besar untuk suplai buku ke sekolah. Kebutuhan sekolah akan buku di perpustakaan dan buku ajar akan terus ada, karena sekolah diperbolehkan mengalokasikan dana BOS untuk membeli buku setiap tahun, baik itu koleksi untuk perpustakaan ataupun buku ajar siswa. ini adalah peluang yang akan terus ada, bahkan di masa pandemi seperti ini pun sekolah akan terus memerlukan buku.

Penerbit Andi menangkap peluang ini dengan menyediakan berbagai buku teks pelajaran K13, buku-buku pendamping pelajaran, buku pepustakaan dan lain-lain. Memperhatikan rangking buku yang laku di Gramedia, ternyata dari 24 kategori, Novel menempati peringkat 1 dengan total penjualan 16%, disusul urutan kedua adalah buku anak 13,6%, dilanjut urutan ketiga departemen spiritual 12%,   school book 11,15%, buku komik  9% dan seterusnya.

Nah, teman-teman guru, bagaimana tertarik untuk ikut memasarkan buku? Tentu saja salah satu caranya dengan menggerakan literasi, budaya membaca ke anak-anak kita, siswa kita, bahkan diri kita sendiri. Kalau kita senang membaca, tentu akan senang membeli buku. Nah...dengan demikian kita bisa ikut juga memasarkannya. Semangat literasi ! Semangat mencoba digital marketing !

5 komentar:

bloglabnanik mengatakan...

Keren resumenya .... siap buat buku ...semangat

Eka lisdianty mengatakan...

Luar biasa bu..bermanfaat sekali tulisannya 😊

Noorlanyati mengatakan...

Terima kasih bunda

Noorlanyati mengatakan...

Masih belajar bu. Semoga..

Milla Efendy mengatakan...

Semangat utk menghasilkan karya
Mantul

Posting Komentar

Mampukah Aku Menghadapinya

 Mampukah Aku Menghadapinya Siang itu aku begitu malas untuk mengajar. Hari-hari rasanya begitu aneh. Begitu meresahkan. Menyebalkan. Membua...